Artikel
Perdebatan seputar otentisitas hadits : kajian kritis pandangan para pengingkar hadits dan pembela otentisitasnya /
Kontroversi seputar otentisitas hadits dipicu oleh status hadits sebagai dasar rujukan ajaran islam kedua setelah al Qur'an. Tulisan ini hendak melihat secara kritis pandangan para pengingkar hadits di satu sisi dan pembela hadits di sisi lain. Hasil telaah terhadap kedua kelompok itu, penulisnya berkesimpulan bahwa pandangan pemikir Muslim [insider] dapat dibedakan menjadi dua golongan, tradisionalis dan modernis. Sikap tradisionalis terhadap hadits adalah positif apresiatif. Mereka mempercayai hadits sebagai sumber hukum kedua dari ajaran Islam, tanpa memperdulikan proses panjang sejarah kodifikasinya yang sarat polemis. Sedang kelompok modernis secara umum tidak mengakui hadits sebagai sumberajaran Islam. Kelompok outsider, yaitu orientalis, berangkat dari ketiadaan data historis dan bukti yang tercatat menuduh bahwa otentisitas hadits tidak bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Sebagai konsekwensi dari dua pandangan di atas, modernis dan orientalis, maka para ahli hadits...yo.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain