Artikel
Terapi non directive counseling dalam mengatasi anak disleksia : studi kasus di SD Negeri Dukuh Kupang IV Surabaya /
Di SD Negeri Dukuh Kupang IV Surabaya terdapat 3 [tiga] anak yang terdeteksi disleksia. Anak-anak disleksia dikategorikan dalam anak berkebutuhan khusus, karena mereka kadang-kadang mengalami kesukaran emosional dikarenakan gangguan tingkah laku. Secara fisik mereka tampak seperti anak normal, tetapi mereka memiliki struktur dan fungsi otak yang berbeda dengan anak mormal, sehingga cara belajar mereka juga memiliki perbedaan. Pada umumnya anak disleksia memiliki berbagai jenis kebutuhan untuk melangsungkan hidupnya. Jika kebutuhannya tidak terpenuhi maka akan menimbulkan masalah pada tingkah lakunya dan pembentukan kepribadiannya. Oleh karena itu perlu diberikan terapi melalui layanan bimbingan dan konseling untuk memenuhi kebutuhannya. Dalam hal ini pendekatan non directive counseling menjadi alternatif penanganan karena ketiga siswa yang mengalami disleksia tersebut dianggap belum mampu mengambil inisiatif sendiri dan butuh terapi yang harus dilakukan oleh konselor.ifa.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain