Skripsi
Konsep diri orang bertatto yang menerima label negative dan diskriminasi dari lingkungan sosial
Tatto sering dan bahkan sangat sering sehingga terkadang menjadi asumsi rntersendiri bagi masyarakat dengan mengaitkan, menghubungkan, dan rnmenjustifikasi tatto dengan bentuk-bentuk kriminilitas. Orang bertatto tentu rnsangat minder dengan adanya asumsi seperti ini sehingga orang bertatto menjadi rntertutup di masyarakat yang nantinya berpengaruh pada karir dan cita-citanya. rnSeperti halnya dua sahabat karib dari studio bomtrack tempat ia bekerja sebut saja rnBZ dan GP. Pengalaman GP saat menjadi orang bertatto Ia pernah dapat rnperlakuan juga yang tidak mengenakkan pengalaman ia disebuah warung, warkop, rnswalayan ia selalu diliatin banyak orang dengan pandangan orang aneh, jijik, rnpreman. Berbeda dengan subjek BZ ia tertarik dengan tatto adapun juga pengaruh rndari lingkungannya teman-temannya sepermainan yang sudah memakai tatto BZ rnpada awalnya mentatto dirinya respon dari keluarganya sangat tak suka, Setelah rnBZ mentatto dirinya dengan penuh dan saat ia naik bus, banyak orang yang rnmemandanginya karena ada sebuah tatto yang full disekujur tubuhnya. Akan rntetapi ia tak mempedulikan pandangan orang-orang tersebut. Oleh karena itu rnpeneliti akan membuka wawasan baru tentang konsep diri orang bertatto yang rnmenerima label negative dan diskriminasi dari lingkungan social, yang nantinya rnmembuka mata orang bertatto untuk lebih ekspresif di masyarakat dan rnmemberikan pengetahuan baru bagi masyarakat awam tentang tatto. Dari sinilah rnpeneliti akan meneliti orang bertatto sehingga mengetahui gambaran konsep diri rnorang bertatto yang menerima label negatif dan diskriminasi dari lingkungan rnsosial. Pengambilan data dilakukan dengan tekhnik wawancara serta observasi rnuntuk menggali data secara mendalam dari subyek penelitian. Dari hasil penelitian rnini, diperoleh hasil bahwa orang bertatto memiliki gambaran positif tentang rndirinya. Bentuk Konsep diri yang dimiliki orang bertatto yakni dimensi internal rnGP mempunyai prinsip yang kuat, BZ yang sedikit kecewa saat orang memberi rnlabel negatif dan dimensi eksternal GP orangnya yang sangat minder, dan BZ rnyang selalu bersyukur akan keadaanya sekarang, dimana subyek memiliki konsep rndiri positif tentang dirinya dan bisa menerima kondisi fisiknya. Adapun Aspek rnKonsep diri pada orang bertatto yakni pengetahuan kedua subjek memiliki rninformasi yang cukup bahwasanya menjadi orang bertatto itu selalu dipandang rnnegative oleh masyarakat, harapan kedua subjek pun mempunyai harapan rntersendiri yakni mereka ingin sama-sama sukses kedepannya dan penilaian rnmereka berdua menilai dirinya lebih percayadiri saat menjadi orang rnbertatto.Konsep diri tersebut di pengaruhi oleh Usia Kematangan, Penampilan rnDiri, Kepatutan Seks, Nama dan Julukan, Hubungan Keluarga, Teman-teman rnSebaya, Kreativitas, serta Cita-cita.
D-2013/PSI/090 | Perpustakaan A. Yani | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain