Skripsi
Nasionalisme masyarakat perbatasan: Studi kasus di Badau Kecatan Nanga Badau Kabupaten Kapuas Hulu Propensi Kalimantan Barat
Penelitian ini mengunakan penelitian dengan pendekatan kualitatif. Yaitu dengan wawancara dan pengamatan. Fokus penelitian ini adalah a). Bagaimana pandangan masyarakat perbatasan tentang nasionalisme b). Bagaimana upaya masyarakat mewujudkan nilai-nilai nasionalisme. c). Bagaimana peran pemerintah dalam menjaga nilai-niali nasionalisme. Analisis yang di pakai dalam penelitian ini adalah dengan menafsirkan pemikiran dan fenomena nasionalisme yang ada di Badau. Sedangkan pengumpulan datanya mengunakan triangulasi data. Dengan melakukan wawancara dan pengamatan di Badau. rnTemuan didalam penelitian ini adalah secara sederhanan bahwa masyarakat perbatasan pada umumnya masih mengetahui arti nasionalisme dan memahami nasionalisme sebagai sebuah kesadaran kolektif yang harus ada di jiwa masyarakat. Selain mengetahui arti nasionalisme, temuan yang ada didalam penelitain ini adalah bahwa nasionalisme yang di bangun oleh masyarakat pada umumnya adalah karena ikatan kekeluargaan atas dasar solidaritas kelompok.rnOleh sebab itu bisa di tafsirkan bahwa nasionalisme yang ada di perbatasan adalah nasionalisme kultural yang merujuk kepada kecintaan pada suku bangsa sendiri, bukan atas dasar politik atau ekonomi semata. Dengan menyadari nasionalisme yang terbentuk sebagai ikatan solidaritas atau kelompok. Maka dengan demikian nasionalisme yang terbangun ada di badau lebih kepada nasionlisme kultural.rn
D-2013/SOS/050 | Perpustakaan A. Yani | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain