Skripsi
Analisis hukum Islam terhadap pandangan ulama amuntai tentang pelaksanaan qada’ salat dan puasa sebagai kewajiban yang harus ditunaikan sebelum pembagian waris : Study kasus di Kec. Amuntai Tengah Kab. Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan
Skripsi drngan judul ‚Analisis Hukum Islam Terhadap Pandangan UlamarnAmuntai Tentang Pelaksanaan Qad}a>’ Salat dan Puasa Pewaris SebagairnKewajiban Yang Harus Ditunaikan Sebelum Pembagian Waris (Study Kasus DirnKecamatan Amuntai Tengah Kabupaten Hulu Sungai Utara KalimantanrnSelatan)‛ merupakan penelitian yang dilakukan di Kecamatan Amuntai Tengah.rnPenelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan: Bagaimana praktekrnpelaksanaan qad}a>’ salat dan puasa pewaris, bagaima pandangan Ulama Amuntairntentang pelaksanaan qad}a>’ salat dan puasa pewaris sebagai kewajiban yang harus ditunaikan sebelum pembagian waris, dan bagaimana analisis hukum islamrnterhadap pandangan Ulama Amuntai tentang pelaksanaan qad}a>’ salat dan puasarnpewaris sebagai kewajiban yang harus ditunaikan sebelum pembagian waris?rnPenelitian ini adalah penelitian lapangan yang menggunakan teknik studirnwawancara sebagai metode pengumpulan data. Jenis wawancara yang diterapkanrnadalah wawancara terstruktur yang hanya memuat pertanyaan-pertanyaan pokokrnyang ditanyakan kepada Ulama Amuntai. Data yang terkumpul kemudianrndianalisis menggunakan metode deskriptif analisis dengan pola pikir induktif.rnHasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar Ulama Amuntairnberpendapat bahwa pelaksanaan qad}a>’ salat dan puasa pewaris adalah kewajibanrnyang harus ditunaikan sebelum pembagian waris. Kebiasaan masyarakat AmuntairnTengah dalam pelaksanaan qad}a>’ salat dan puasa yaitu diwakilkan kepada orangrnlain selain ahli waris dengan memberikan imbalan yang diambilkan dari tirkah.rnKebiasaan masyarakat dalam melaksanakan qad}a>’ salat dan puasa pewarisrnselaras dengan ketentuan hukum Islam, karena qad}a>’ salat dan puasa pewarisrnmerupakan hutang pewaris yang harus dilunasi, sedangkan hutang merupakanrnhak-hak yang harus didahulukan.rnBeradasarkan hasil penelitian diatas, maka selayaknya bagi MasyarakatrnAmuntai Tengah dalam melaksanakan qad}a>’ salat dan puasa pewaris dilakukanrnoleh ahli waris tanpa mewakilkan kepada orang lain dengan memberikanrnimbalan. Keterlibatan Ulama Amuntai sangat berperan dalam menjelaskanrnmengenai kebiasaan Masyarakat Amuntai tersebut.
S-2014/ES/057 | Perpustakaan A. Yani | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain