Artikel
Analisis Gaya Bahasa dan Latar Belakang Sosial Budaya dalam Cerita Lisan Refleksi Karya Prie G.S.
Banyak sastra tradisi lisan yang bernuansa refleksi tidak lagi dikenal masyarakat, padahal bentuk sastra ini dipandang secara antropologis dibentuk oleh tradisi masyarakat. Ini berarti sastra lisan di dalamnya terdapat nilai-nilai yang pernah dianut oleh masyarakat penciptanya. Bahkan, banyak di antara bentuk sastra lisan itu yang memiliki mitos. Teks reflektif hasil karya budayawan Indonesia bernama Prie GS dapat dikategorikan sebagai wacana susastra yang dilisankan oleh pengarangnya melalui siaran-siaran radio terkenal seperti pemancar radio Smart di Jakarta, Manado, Palembang, Medan, Surabaya, Makasar, Jaya Pura, Banjarmasin, Samarinda, Balikpapan dan Radio Sindi Kasih Semarang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Metode kualitatif dipahami sebagai suatu prosedur penelitian untuk menghasilkan uraian deskriptif berupa kata-kata dari teks refleksi karya Prie GS yang menjadi objek penelitian ini. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini adalah (a) Kisah cerita diungkapkan dengan cara yang lugas dan tak lugas hal itu tampak dalam penciptaan gaya bahasa; (b) Penggunaan gaya bahasa yang menonjol adalah gaya bahasa personifikasi, alusi, dan metafora.
Dia 20180187 | J 810 Dia | Perpustakaan A. Yani | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain